
DOOMSCROLLING PADA MEDIA SOSIAL
Oleh: Lutfi Arya, M.Psi., Psikolog
Doomscrolling adalah istilah yang menggambarkan perilaku menelusuri berita negatif secara kompulsif di media sosial. Fenomena ini semakin banyak terjadi dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada masa pandemi COVID-19, gejolak politik, dan krisis lingkungan 123.
Doomscrolling mungkin tampak seperti perilaku paradoks karena memaparkan pada informasi yang akan membuat rasa cemas, tertekan, dan putus asa. Ada beberapa alasan psikologis mengapa kita tertarik pada doomscrolling.
Salah satu alasannya adalah bahwa individu memiliki bias negatif yang alami, artinya individu lebih memperhatikan peristiwa negatif dibandingkan peristiwa positif. Bias ini berkembang sebagai mekanisme kelangsungan hidup, membantu untuk mendeteksi dan menghindari potensi ancaman4.
Alasan lainnya, bahwa individu merasakan kendali dengan terus mengetahui informasi tentang apa yang terjadi di dunia. Individu berpikir bahwa jika mengetahui apa yang sedang terjadi, akan lebih siap menghadapinya atau mencegahnya untuk dapat mempengaruhi pikiran4.
Alasan ketiga adalah indvidu mungkin akan mengalami suatu bentuk perbandingan atau validasi sosial melalui doomscrolling. Individu mungkin akan membandingkan situasi yang dialami dengan orang lain yang keadaannya lebih buruk, dan merasa lega atau bersyukur. Alternatifnya, indvidu dapat mencari orang lain yang memiliki pandangan atau emosi yang sama, dan merasakan solidaritas atau dukungan4.
Bagaimana Doomscrolling Mempengaruhi Kesehatan Mental?
Doomscrolling dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan mental. Berikut adalah beberapa dampak dari doomscrolling12:
1. Meningkatnya stres, kecemasan, dan depresi. Doomscrolling dapat memicu atau memperburuk kondisi kesehatan mental, karena terus-menerus terpapar pada rangsangan negatif yang mengaktifkan respons melawan-atau-lari. Hal ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti insomnia, sakit kepala, ketegangan otot, dan jantung berdebar-debar.
2. Mengurangi kebahagiaan dan kepuasan. Doomscrolling dapat mengurangi emosi positif dan membuat merasa lebih pesimis, sinis, atau putus asa. Hal ini juga dapat menurunkan harga diri dan kepercayaan diri, karena merasa tidak mampu atau tidak berdaya dalam menghadapi masalah yang kita hadapi.
3. Gangguan fokus dan produktivitas. Doomscrolling dapat mengalihkan perhatian dari tugas dan tujuan, serta membuat kurang efisien dan efektif. Hal ini juga dapat mengganggu ingatan dan konsentrasi, karena terus-menerus mengalihkan perhatian dari satu topik ke topik lainnya.
4. Berkurangnya hubungan sosial dan empati. Doomscrolling dapat mengisolasi dari teman dan keluarga, dan membuat kurang tertarik atau terlibat dalam hubungan. Hal ini juga dapat membuat tidak peka terhadap penderitaan orang lain, dan membuat kurang altruistik.
Cara Menghentikan Doomscrolling
Doomscrolling bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, namun ada beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi atau menghentikannya. Berikut beberapa tip untuk menghentikan doomscrolling:
1. Menetapkan batasan. Putuskan berapa banyak waktu dan kapan Anda ingin menghabiskan waktu di media sosial atau situs berita, dan patuhi itu. Gunakan aplikasi atau alat yang dapat memblokir atau membatasi akses Anda ke situs-situs ini, atau setel pengingat atau alarm untuk memberi tahu Anda ketika waktu Anda habis.
2. Pilihlah sumber informasi dengan bijak. Hindari sumber yang informasi yang sensasional, bias, atau tidak dapat diandalkan, dan pilihlah sumber yang kredibel, seimbang, dan faktual. Carilah sumber yang juga memberikan berita positif atau konstruktif, atau solusi terhadap masalah yang Anda lihat.
3. Diversifikasikan konten. Jangan hanya fokus pada berita negatif atau menyedihkan, tapi carilah juga konten yang membangkitkan semangat, inspiratif, atau menghibur. Temukan konten yang sesuai dengan minat, hobi, atau minat Anda, dan yang dapat merangsang kreativitas, rasa ingin tahu, atau pembelajaran Anda.
4. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda dengan melakukan aktivitas yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood Anda. Ini dapat mencakup olahraga, meditasi, pernapasan, relaksasi, hobi, musik, humor, atau rasa syukur.
5. Terhubung dengan orang lain dengan cara yang positif. Hubungi teman dan keluarga Anda, dan lakukan percakapan bermakna yang tidak berpusat pada berita negatif. Bagikan perasaan dan pemikiran Anda, dan tawarkan atau cari dukungan. Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok yang memiliki nilai atau tujuan yang sama dengan Anda, dan berpartisipasi dalam aktivitas yang dapat bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat.
Kesimpulan
Doomscrolling adalah perilaku umum namun berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis. Penting untuk menyadari alasan dan dampak dari doomscrolling, dan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan atau menguranginya. Dengan melakukan hal ini, kita dapat meningkatkan fokus, produktivitas, dan hubungan sosial, serta menjalani hidup yang lebih bahagia dan sehat.
Referensi:
1. Doomscrolling Is Slowly Eroding Your Mental Health, Wired, Juni 25, 2020
2. Doomscrolling: Why we can’t look away, BBC, Oktober 14, 2020
3. How to stop doomscrolling for good, Fast Company, Januari 4, 2021
4. The Science of Negativity Bias, Psychology Today, Juli 3, 2018