COOPERATIVE ACADEMIC EDUCATION (COOP)
Hibah Pengabdian Masyarakat DIKTI TA 2010
Hibah Pengabdian Masyarakat DIKTI TA 2010
Salah satu upaya Dikti dalam meningkatkan lulusan perguruan tinggi (PT) adalah melalui peningkatan kerja sama dengan institusi yang merupakan stake holderlembaga PT. Sejak tahun 1997 Dikti bekerjasama dengan Pengembangan Program (DPPK) telah mengembangkan Program Academic Education di industri besar dan pada tahun 2003 di usaha kecil dan menengah(UKM).
Program COOP di Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dikembangkan mengingat bahwa UKM merupakan penunjang ekonomi negara pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia dan keinginan pemerintah agar lulusan perguruan tinggi tidak hanya mampu menjadi pencari kerja tetapi juga harus mampu menyediakan lapangan kerja.
Manfaat dari Program COOP ini cukup banyak, yaitu membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berwiraswasta selain pengembangan wawasan. Bagi Perguruan tinggi COOP bermanfaat untuk feedback perbaikan kurikulum, materi maupun proses pembelajaran agar match dengan pasar, sedangkan bagi UKM mendapat perbaikan data pengelolaan dan perluasan kelembagaan.
Berbeda dengan magang atau praktek karena bersifat sukarela dan selektif (mahasiswa mengajukan permohonan dan menempuh seluruh proses seleksi) dan tidak harus terikat pada suatu mata kuliah. Yang membedakan secara mendasar antara magangdengan COOP adalah practice based learning untuk magang dan work based learning untuk COOP.
Universitas Hang Tuah melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah salah satu perguruan tinggi yang dipercaya dan mendapatkan Hibah Pengabdian Masyarakat dari DIKTI tahun 2010 untuk melaksanakan Program COOP ini.
Program COOP ini diikuti oleh 10 mahasiswa Universitas Hang Tuah di 5 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) selama 4 bulan. UKM yang dimaksud adalah Kantor Pengacara Setijo Boesono, SH., MH, SMP Islam Raden Paku, USPKP Mitra Bahari, Kantor Hukum Asas Prisma, dan PT Samudra Kencana Mina. Dan pada bulan ke-4 program Coop di PT SKM dialihkan ke kolam pancing Telaga.
Program Coop bermanfaat dalam transper ipteks dari Perguruan Tinggi ke UKM, disamping merupakan umpan balik bagi kurikulum program studi. Dan pada pertengahan program diselenggarakan Focus Group Discussion untuk mendapatkan bahan evaluasi guna kelancaran program
Program COOP di Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dikembangkan mengingat bahwa UKM merupakan penunjang ekonomi negara pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia dan keinginan pemerintah agar lulusan perguruan tinggi tidak hanya mampu menjadi pencari kerja tetapi juga harus mampu menyediakan lapangan kerja.
Manfaat dari Program COOP ini cukup banyak, yaitu membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berwiraswasta selain pengembangan wawasan. Bagi Perguruan tinggi COOP bermanfaat untuk feedback perbaikan kurikulum, materi maupun proses pembelajaran agar match dengan pasar, sedangkan bagi UKM mendapat perbaikan data pengelolaan dan perluasan kelembagaan.
Berbeda dengan magang atau praktek karena bersifat sukarela dan selektif (mahasiswa mengajukan permohonan dan menempuh seluruh proses seleksi) dan tidak harus terikat pada suatu mata kuliah. Yang membedakan secara mendasar antara magangdengan COOP adalah practice based learning untuk magang dan work based learning untuk COOP.
Universitas Hang Tuah melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) adalah salah satu perguruan tinggi yang dipercaya dan mendapatkan Hibah Pengabdian Masyarakat dari DIKTI tahun 2010 untuk melaksanakan Program COOP ini.
Program COOP ini diikuti oleh 10 mahasiswa Universitas Hang Tuah di 5 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) selama 4 bulan. UKM yang dimaksud adalah Kantor Pengacara Setijo Boesono, SH., MH, SMP Islam Raden Paku, USPKP Mitra Bahari, Kantor Hukum Asas Prisma, dan PT Samudra Kencana Mina. Dan pada bulan ke-4 program Coop di PT SKM dialihkan ke kolam pancing Telaga.
Program Coop bermanfaat dalam transper ipteks dari Perguruan Tinggi ke UKM, disamping merupakan umpan balik bagi kurikulum program studi. Dan pada pertengahan program diselenggarakan Focus Group Discussion untuk mendapatkan bahan evaluasi guna kelancaran program