Fakultas Psikologi Hang Tuah Selenggarakan Workshop Psychological First Aid
SURABAYA, 4 September 2024 – Fakultas Psikologi melaksanakan Workshop Psychological First Aid bagi dosen dan mahasiswa. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 08.30 – 15.30 di lantai 3 R.301 Gedung Fakultas Psikologi (P.Fanildo). Nara sumber dalam workshop PFA, yaitu Naftalia Kusumawardhani, S. Psi.,M.Si.,Psikolog.
Beliau merupakan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi). Beliau juga merupakan Psikolog di RS Mitra Keluarga, Waru. Beliau telah berperan dalam beberapa bencana yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Beliau merupakan koordinator dari IPK Jatim untuk Posko Layanan Psikologi dalam musabah kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8510 tahun 2014. Beliau juga merupakan Koordinator dari IPK Jatim untuk program pendampingan psikologis pada peristiwa terorisme ledakan bom di Surabaya tahun 2018.
Selain itu, beliau juga Koordinator program telekonseling IPK Jatim dan anggota Satgas Covid-19 Himpsi Jatim.
Peristiwa bencana atau krisis dapat terjadi di dalam lingkup suatu komunitas, kota, bahkan terjadi pada negara. Ketika suatu bencana atau krisis terjadi, maka sebagai mankhluk sosial, individu maupun kelompok ingin membantu orang-orang yang terdampak oleh bencana atau krisis tersebut, dengan tetap memperhatikan pemberian pertolongan yang bersifat suportif, humanis namun bersifat praktis dan tetap menghormati budaya komunitas yang terdampak.
Suatu bencana maupun krisis yang dialami oleh suatu komunitas tertentu dapat memberikan dampak psikologis yang buruk bagi individu maupun komunitas yang terdampak, sehingga PFA (Psychological First Aid) merupakan suatu langkah yang tepat sebagai sebuah upaya pemulihan psikologis bagi orang-orang terdampak bencana/krisis.
Pada tahun 2009, World Health Organization (WHO) telah melakukan evaluasi bukti-bukti empiris dan menjelaskan bahwa PFA lebih penting daripada intervensi psikologis dan harus segera dilakukan untuk orang-orang yang tertekan karena baru saja mengalami kejadian traumatis.
Peserta workshop PFA terdiri dari 28 mahasiswa fakultas psikologi UHT, 15 dosen fakultas psikologi UHT dan 6 dosen di luar fakultas Psikologi UHT, masing-masing dari Fakultas Hukum, Fakultas Farmasi, Fakultas Vokasi Pelayaran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah.
Pemberian materi sesi 1 berisi tentang Mengenal stress tekanan psikologis, Penyebab stress, jenis stress dan fase reaksi stress, Peranan Emosi dalam Perilaku dan Gangguan Psikologis. Sedangkan sesi 2, berisi materi Intervensi krisis, Psychological First Aid serta Praktik Psychological first Aid yang berupa demonstrasi Emotional Freedom Technic dan Emotion Shut Down, yaitu Teknik yang dapat membantu untuk menstabilkan emosi.
Pelaksanaan Workshop berjalan lancar, narasumber sangat menguasai dan mampu menjelaskan materi dengan baik serta banyak berinteraksi dengan peserta workshop. Peserta workshop juga terlihat antusias selama workshop berlangsung.
Selain itu, peserta workshop juga menyampaikan bahwa workshop sangat bermanfaat, peserta merasa mereka mendapat wawasan tentang pertolongan pertama cara mengatasi kondisi darurat psikologis.
Rerata Nilai pretest dan posttest peserta workshop PFA juga mengalami kenaikan sebanyak 60%. Peningkatan rerata nilai ini mengindikasikan bahwa Sebagian besar peserta workshop PFA telah memahami serangkaian Tindakan dan ketrampilan yang bersifat praktis, tidak memaksa dan tidak melukai dan diberikan saat bencana pada siapa yang membutuhkan untuk meminimalkan dampak negatif di kemudian hari, yaitu munculnya gangguan psikologi dan mencegah munculkan distress psikologis.
Dengan telah terlaksananya kegiatan Workshop Psychological First Aid diharapkan peserta workshop dapat Meningkat pengetahuannya mengenai pentingnya Psychological First Aid, Meningkat pengetahuannya tentang prosedur pelaksanaan Psychological First Aid terhadap korban bencana/krisis, serta Meningkat pemahaman dan ketrampilannya terhadap prosedur pelaksanaan Psychological First Aid terhadap korban bencana/krisis. (Kominfo uHT,2024)