
Strategi Berlayar di Samudera Pasifik dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem
Surabaya, 19 Februari 2025 – Fakultas Vokasi Pelayaran (FVP) Universitas Hang Tuah menggelar kuliah tamu bertajuk “Strategi Berlayar di Samudera Pasifik dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem” di Ruang Selaru, UHT Jalan Arif Rahman Hakim 150 Surabaya. Acara ini menghadirkan Capt. Firman Syaifullah, Ant I, M.Mar. dari Pelindo Makassar sebagai narasumber utama.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Vokasi Pelayaran, Djamaludin Malik, S.E., M.AP., Ant-II, serta Wakil Dekan I Dr. Mudiyanto, S.AB., ANT-II., M.M., bersama para mahasiswa FVP yang antusias mengikuti sesi diskusi.
Dalam paparannya, Capt. Firman Syaifullah menjelaskan alur pelayaran di Samudera Pasifik, termasuk rute-rute strategis yang sering dilalui kapal niaga dan tantangan utama yang dihadapi di perairan tersebut. Ia menekankan pentingnya memahami arus laut, pola angin, dan perubahan cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi perjalanan kapal. Sebagai bagian dari persiapan sebelum berlayar, seorang Navigation Officer harus melakukan langkah-langkah berikut:

A. Rencana Navigasi
• Membuat passage planning.
• Membuat route pelayaran di peta dan di ECDIS (Electronic Chart Display and Information System).
• Menyiapkan planning pelayaran dari weather route.
• Mempersiapkan laporan perjalanan ke AMVER (Automated Mutual-Assistance Vessel Rescue), serta local report seperti Japan REP melalui Inmarsat C.
• Menyiapkan kondisi kapal sebelum keberangkatan.
B. Pemeriksaan Kapal
Sesuai dengan ISPS (International Ship and Port Facility Security) Code, Navigation Officer harus memastikan bahwa perlengkapan keselamatan seperti sekoci dan lifebuoy dalam kondisi prima, serta memastikan bahwa kapal dalam kondisi siap untuk berlayar.
C. Pemantauan Cuaca
Navigation Officer harus secara aktif memantau perkembangan cuaca sebelum dan selama perjalanan untuk menghindari kondisi ekstrem yang dapat membahayakan pelayaran.
Selain itu, narasumber juga membahas strategi pemilihan jalur pelayaran, seperti menghindari badai, memanfaatkan arus laut untuk efisiensi bahan bakar, serta penggunaan teknologi navigasi modern untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan. Capt. Firman juga berbagi pengalaman dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, termasuk langkah-langkah mitigasi risiko yang harus dilakukan oleh nakhoda dan kru kapal.
Salah satu aspek penting yang juga dibahas dalam kuliah tamu ini adalah pembagian waktu kerja di atas kapal (watchkeeping schedule). Capt. Firman menjelaskan bahwa dalam pelayaran internasional, pembagian waktu kerja bagi kru kapal sangat penting untuk menjaga efektivitas dan keselamatan navigasi. Umumnya, sistem “watchkeeping” atau jaga navigasi dibagi menjadi beberapa shift. Sistem ini diterapkan untuk memastikan kapal tetap berada di jalur yang aman dan semua sistem berjalan dengan optimal, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem yang membutuhkan perhatian ekstra.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Vokasi Pelayaran, Djamaludin Malik, S.E., M.AP., Ant-II, menekankan bahwa penguasaan teknologi informasi (IT) menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap pelaut di era modern ini. Beliau menegaskan bahwa apapun bidang keahlian yang ditekuni di dunia maritim, pemahaman IT akan selalu digunakan dalam berbagai aspek pelayaran, mulai dari navigasi berbasis satelit, manajemen kapal, hingga komunikasi maritim.
Beliau juga mengingatkan mahasiswa agar tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga aktif dalam mengikuti pelatihan dan mengembangkan keterampilan praktis, karena industri pelayaran saat ini semakin kompetitif dan membutuhkan tenaga profesional yang terampil serta siap menghadapi tantangan global.
Setelah sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada Capt. Firman Syaifullah sebagai bentuk apresiasi atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan kepada mahasiswa FVP.
Kuliah tamu ini mendapat respons positif dari peserta, yang aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi mengenai tantangan pelayaran di perairan dengan cuaca ekstrem. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan serta kesiapan mahasiswa FVP dalam menghadapi tantangan profesi di bidang pelayaran.
kominfouht 2025
Tag:#BanggaUHT, #KampusMerdeka, #uhtfvp, #UHTJaya



