GANGGUAN PADA JALAN NAFAS
Surabaya, 23/06/23. Jalan nafas merupakan salah satu aset yang sangat vital bagi manusia. Masuknya udara kedalam tubuh manusia melewati berbagai macam organ. Jalan nafas tidak hanya berperan dalam proses filtrasi, humidifikasi dan penyiapan udara bagi manusia. Jalan nafas juga memiliki fungsi lain yaitu memproduksi suara. Berbagai macam maslah dalam jalan nafas dimulai dari kelainan, anatomi, infeksi dan juga benda asing jarang diketahui oleh masyarakat paada umumnya. Selama tiga hari (21-23 juni 2023) dokter muda FK UHT yang sedang berstase di Departemen Ilmu kesehatan THTBKL RSPAL Dr. Ramelan, memberikan edukasi melalui PKRS ke masyarakat tentang potensi kelainan pada jalan nafas.
Secara umum gangguan pada jalan nafas dapat disebabkan oleh tiga faktor. Faktor pertama adalah adalah “Host”. Faktor ini pada umumnya diakibatkan oleh kelainan anatomi oleh tiap individu, seperti bengkoknya septum pada hidung, pembengkakan tonsil (amandel), alergi dan lain sebagainya. Faktor kedua yaitu “Agent” yang umumnya diketahui oleh masyarakat sebagai infeksi jalan nafas. Beberapa agen penyebab infeksi dapat dikelompokkan seperti virus, bakteri dan jamur. Di Indonesia sendiri kejadian tertinggi infeksi saluran nafas disebabkan oleh virus. Masyarakat dihimbau agar tidak seenaknya menggunakan antibiotik ataupun obat tertentu yang kelak merugikan dirisendiri. Penggunaan obat seperti antibiotik sangat dianjurkan melalui pengawasan dokter, agar tidak menimbulkan resistensi mikroorganisme di kemudian hari.
Selain kedua faktor diatas masih ada faktor “Environment” yang sangat tidak disadari oleh banyak orang. Merokok merupakan salah satu penyebab tertinggi pada kasus gangguan jalan nafas. Pada kasus sumbatan jalan nafas atas akibat kanker, sangat berkaitan dengan akibat dari rokok tersebut. Hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah benda asing, dimana benda asing ini umumnya disebabkan oleh keteledoran masyarakat sendiri. Pengawasan anak kecil saat bermain sangat dianjurkan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Selain itu penggunaan benda tajam pada wanita berjilbab perlu mendapat perhatian, karena tingginya angka kejadian benda asing pada saluran nafas. Dalam PKRS tersebut para dokter muda juga memberikan edukasi bilamana terjadi kasus sumbatan jalan nafas akibat benda asing di lingkungan keluarga. Dokter muda juga menjelaskan berbagai macam perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga.