Praktek Joki Seleksi masuk UHT berhasil di gagalkan oleh Pengawas Universitas Hang Tuah. www.hangtuah.ac.id
Foto Barang bukti alat perantara Joki kepada peserta yang berhasil di sita dan diamankan petugas.
Praktek Joki Seleksi masuk UHT berhasil di gagalkan oleh Pengawas Tes PMB Universitas Hang Tuah. www.hangtuah.ac.id
Banyaknya peminat masyarakat yang ingin mendaftarkan anak didiknya masuk perguruan tinggi unggulan Swasta pilihan di UHT TA: 2018/2019, serta mengejar ambisi persaingan tidak sehat agar anak didiknya bisa masuk dan di terima secara instan masuk melalui Joki Test, berakhir tragis dan kecewa, karena anak didiknya harus di keluarkan dengan paksa oleh petugas pengawas test PMB UHT (universitas Hang Tuah) Surabaya.
Sembilan Belas orang korban Joki, baru baru ini harus menerima resiko kecewa berat dan gigit jari. Karena tahun ini mereka tidak bisa masuk dan diterima di Fakultas favorit pilihannya, ini semua adalah berkat keberhasilan dan kejelian para petugas pengawas jaga Test saat berlangsungnya test tulis dan CBT masuk UHT (Universitas Hang Tuah) Surabaya, jalur PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) gelombang III TA 2018/2019.
Praktek Ileggal Joki test yang di lakukan oleh sekelompok Oknum kepada 19 (Sembilan Belas) orang korban sebagai peserta test berhasil di tangkap tangan secara bersamaan di Dua lokasi tempat test: Kampus pusat Fakultas Kedokteran UHT Arif Rahman Hakim 150 Keputih dan Kampus Fakultas Kedokteran UHT Gadung I RSAL Surabaya oleh petugas Jaga pengawas test di lokasi. Sabtu, 28 Juli 2018.
Sementara ke 19 (Sembilan Belas) orang Korban yang telah berhasil di tangkap tangan oleh petugas UHT mereka rata rata di janjikan akan lulus dan masuk Fakultas pilihan dengan cara membayar uang muka sebesar Rp 1.500.000 hingga Rp 3.500.000 berfariasi. Dan ini sebagai tanda jadi uang muka, untuk selebihnya mereka akan bayar pelunasan kekurangan sesuai dengan kesepakatan perjanjian bersama setelah mereka dinyatakan lulus dan di terima masuk di Fakultas pilihan Calon peserta, korban akan membayar pelunasan ke Joki sebesar Rp 80.000.000 hingga Rp 300.000.000 menurut pengakuan korban di depan petugas UHT yang berhasil mengamankan korban serta beberapa barang bukti alat peraga tersangka.
Menurut Wakil Rektor I Dr, Hj. Dian Mulawarmanti. drg., MS, “Selaku Kampus Terakreditasi Unggulan resmi di bawah Kemenristek Dikti Kopertis Wilayah VII, UHT Surabaya akan tetap berkomitmen untuk tetap akan menerima calon calon Mahasiswa yang punya prestasi, dedikasi loyal dan etikat baik, serta masih punya kejujuran, dan harga diri. Dan menarik dari kesimpulan pengalaman tersebut diatas tentunya yang akan di rugikan adalah diri calon mahasiswa itu sendiri. Baginya tidak akan tinggal diam dan tetap akan memproses serta memulangkan orang bermasalah yang tidak mengikuti aturan permainan kampus.”
Hingga berita ini diturunkan pihak kampus masih tetap mengembangkan jumlah angka korban Oknum perjokian, dan tetap akan berusaha mengungkap dalang sumber nya. Karena ini merupakan salah satu penyakit yang harus di brantas dan dihilangkan karena akan merugikan diri generasi muda bangsa di Dunia Pendidikan Indonesia.
Menurut konfirmasi di lokasi lapangan dengan Wakil Rektor (WR) III UHT Ir. Sudyantoro Hadi, M.Si selaku Penanggung Jawab Jalan nya Test seleksi PMB gelombang III UHT mengatakan, “Modusnya sangat rapi dan canggih dengan memanfaatkan jawaban test melalui media Tekhnologi Elektronika yang disamarkan di sela sela Gesper sabuk celana peserta Test”.
Menurut petugas, korban yang tertangkap tangan rata rata banyak berasal dari luar kota Surabaya, Jawa Barat dan Jawa Tengah dan Luar Jawa. Menurut pengakuan korban, jaringan joki telah mengumpulkan para korbannya di satu tempat di wilayah Surabaya, guna di setting cara menggunakan alat, pengerjaan soal test, hingga trik jawaban nya. Dan kasus ini masih di dalami dan dikembangkan lebih lanjut oleh pihak wewenang kampus. ks.humas@uht.