
Universitas Hang Tuah Surabaya ikut Deputasi Jajar Upacara Tabur Bunga Laut

Universitas Hang Tuah Surabaya ikut Deputasi Jajar Upacara Tabur Bunga Laut
Hari Dharma Samudera adalah merupakan hari bersejarah TNI Angkatan Laut, dimana dalam riwayat sejarahnya mengandung unsur Heroik dan Patriotisme pertempuran di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962 antara KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau dari unsur kapal cepat Torpedo TNI Angkatan Laut, melawan Dua Destroyer Belanda yang sedang melakukan infasi Penjajahan di bumi pertiwi Indonesia saat itu, yang berakibat gugurnya pahlawan Kusuma Bangsa Komodor Yos Sudarso dalam mengemban misinya di operasi Dwikora dalam pembebasan Irian Barat.
Upacara Hari Dharma Samudera yang di teruskan dengan pelaksanaan Tabur Bunga di laut perairan selat Madura Ujung Surabaya, di laksanakan di atas geladak buritan KRI. Makassar-590 dengan komandan KRI Letkol Laut (P) Dian Tri Hutanto.
Sebagai Irup Hari Dharma Samudera 2018 adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, SE., M.A.P dan Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Sandharyanto, sehari hari menjabat sebagai Komandan KRI Ahmad Yani-351.
Universitas Hang Tuah Surabaya selaku Perguruan Tinggi yang berwawasan Kebangsaan dan Kelautan, sebagai perwakilan Perguruan Tinggi di Surabaya, mengirimkan perwakilan Mahasiswa dan 5 (Lima) orang Putri kampus nya ikut aktif ambil bagian deputasi Jajar Kehormatan Upacara Hari Dharma Samudera 2018 yang di teruskan dengan serangkaian kegiatan kunjungan Tour Education ke Kapal Layar Latih Kadet AAL terbaru milik TNI Angkatan laut KRI. Bima Suci yang sedang bersandar di Dermaga Semampir Makoarmatim Ujung Surabaya. Senin, 15 Januari 2018.
Upacara Tabur Bunga Hari Dharma Samudera 2018 di Laut di ikuti oleh para Perwira Tinggi TNI/ Polri, Perwira, Bintara, Tamtama, PNS Angkatan Laut, Jalasenastri, Pejabat Forkopimda wilayah Jatim dan SMK KAL I serta Pramuka Saka Bahari .
Menurut Kasal, “Ini adalah satu bentuk perwujudan dari pemberian penghargaan penghormatan Negara atas jasa jasa dan pengorbanan para pahlawannya yang telah gugur sebagai Kusuma Bangsa di medan pertempuran Laut Aru dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa dari penjajahan Hindia Belanda pada saat itu”.



